Nelayan Pulau Moyo Minta Kuota Pembelian BBM Ditambah
Minggu,
09 Agustus 2020 |
21:30 WITA
beritabali/ist
DOWNLOAD APP BERITABALI.COM
Beritabali.com, NTB.
Adanya pembatasan pembelian BBM kepada masyarakat nelayan di Pulau Moyo Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) membuat masyarakat setempat tidak bisa berusaha.
Karena sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidup sebagai nelayan, warga pulau Moyo meminta agar kuota pembelian BBM bisa ditambah.
Dalam kunjungan Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah ke Desa Labuhan Haji Pulau Moyo Kecamatan Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa, Jumat (7/8), Rahman, Kepala Desa Sebotok menyampaikan keluhannya tentang pembatasan pembelian BBM kepada nelayan.
"Kami mohon bapak Gubernur semoga kuota pembelian BBM tersebut bisa ditambah," ujarnya.
Selain soal pembatasan pembelian BBM kepada nelayan, minimnya penerangan listrik di pulau Moyo juga menjadi keluhan warga. Seperti diungkapkan oleh Mardi, salah seorang tokoh agama di pulau Moyo.
"Dari sejak Orde Baru, kami hanya bisa menikmati listrik saat malam hari. Kalau pagi dan siang tidak ada listrik," ucap tokoh agama pulau Moyo ini.
Kedatangan gubernur Zul ke pulau Moyo dan bertemu dengan para Kades, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat adalah dalam rangka dialog. Pasalnya, dalam waktu dekat Gubernur Zul akan mengajak investor kilang minyak melihat langsung potensi pulau Moyo. Jika investor tertarik, Zul mengajak agar masyarakat menyambut baik dan memfasilitasi apa yang dibutuhkan.
"Kalau kilang minyak ini sudah dibangun, tentu kesejahteraan masyarakat bisa diatasi," tukas Gubernur kelahiran Sumbawa ini.