Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya ketika dikonfirmasi Kamis (12/11) membenarkan ledakan kasus Covid-19 dari klaster pernikahan dan Penguburan Jenazah ini.
"Petugas Puskesmas Ubud II sudah melakukan kontak tracing dari dua sumber penularan tersebut," jelasnya.
Informasi dihimpun, acara Pernikahan berlangsung di rumah keluarga inisial IKM pada 29 Oktober 2020. Lanjut beberapa hari kemudian, berlangsung prosesi penguburan jenazah keluarga inisial KY pada 1 November 2020.
Dua kegiatan adat ini digelar oleh dua keluarga yang berbeda. Namun beberapa diantaranya masih dalam satu klan atau dadia.
Ledakan kasus positif dalam lingkup satu Banjar ini bermula dari menurunnya kondisi kesehatan IKM dan KY selaku keluarga yang menggelar acara. Gejala yang mengarah pada kasus Covid, mengharuskan keduanya diuji swab dengan hasil positif.
Dari hasil tracing pertama didapatkan sebanyak 32 orang kontak erat. Untuk selanjutnya dilakukan tes swab di RS Payangan dan RS Sanjiwani Gianyar pada Tanggal 9 November 2020.
"Hasil sementara uji swab di RS Payangan sebanyak 8 orang dinyatakan positif Covid-19 dan 1 orang dilakukan swab di RSUD Sanjiwani dengan hasil positif. Total kontak erat sementara yang sudah dinyatakan positif sebanyak 9 orang, saat ini mereka masih proses karantina," jelas Wisnu Wijaya.
Setelah kembali melakukan tracing kontak erat dan uji swab, kembali ditemukan penambahan 14 kasus positif Covid-19, sehingga total sementara menjadi 23 kasus positif.
Dengan ledakan kasus ini, Sekda Wisnu Wijaya mengimbau kepada seluruh masyarakat Gianyar agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti protokol kesehatan dengan mempedomani Pergub serta edaran MDA dan PHDI dalam melaksanakan kegiatan keagamaan.