Beritabali.com, BULELENG. Sejumlah siswa SDN 3 Desa Pedawa menggelar belajar tatap muka di luar sekolah dengan mengambil lokasi di rumah siswa. Lokasi rumah siswa yang dipilih agar berdekatan antara satu siswa dengan siswa yang lain. Pertemuan tatap muka di luar sekolah ini tetap mengedepankan protokol kesehatan dan menjaga jarak serta jumlah siswa dibatasi.
Pembelajaran tatap muka di luar sekolah terpaksa dilakukan, karena di desa setempat sangat susah untuk mengakses internet. Supaya siswa dan siswi setempat tetap bisa mengakses pelajaran selama pandemi Covid-19, guru sekolah setempat melakukan tatap muka terbatas di luar sekolah.
Guru SD Negeri 3 Pedawa, Ni Komang Susilawati mengungkapkan jumlah siswa yang diajar adalah 22 orang. Siswa dibagi menjadi enam kelompok. Anggota kelompok ada yang terdiri dari empat dan tiga orang. Dalam satu minggu, kelompok-kelompok kecil ini diajar tiga kali. Satu hari diambil dua kelompok.
“Setiap kelompok bertemu dengan saya seminggu sekali dan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan tetap dilakukan,” ungkapnya.
Susilawati mengaku sangat sulit menerapkan pembelajaran dalam jaringan karena berbagai kendala. Pertama, tidak semua siswa memiliki handphone, yang kedua juga akses internet yang terbatas. Namun disisi lain sekolah belum bisa dibuka akhirnya pilihan terakhir belajar tatap muka langsung di luar sekolah. “Sulit saya memberikan metode daring. Oleh karena itu, seluruhnya saya berikan dengan metode luring seperti ini,” kata Susilawati.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Made Astika menyatakan sudah memantau proses belajar di SDN 3 Pedawa. Menurutnya, guru sudah menerapkan protokol kesehatan demi keselamatan dan kesehatan anak-anak.
Pola itu terpaksa dilakukan karena sekolah belum dibuka namun untuk pembelajaran daring tidak bisa dilakukan karena berbagai keterbatasan.
“Ini bisa dilakukan sepanjang tatap muka yang terjadi tidak melibatkan atau mengumpulkan banyak orang,” jelasnya.
Disdikpora melihat banyak desa di Buleleng dengan kondisi yang sam aseperti di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar. Desa yang dimaksud seperti Desa Sepang Kecamatan Busungb
iu, Desa Mengening Kecamatan Kubutambahan serta titik-titik lainnya. “Karena zona risiko covid-19 Buleleng sangat fluktuatif. Sehingga pembelajaran secara daring dan luring bisa terus dilakukan sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing,” ucap Made Astika.
Penulis : Tim Liputan COVID
Editor : Putra Setiawan