Beritabali.com, TABANAN. Soal pembelajaran tatap muka (PTM) masih menjadi menjadi kajian dari pemerintah daerah Tabanan.
Pada Rabu, (31/3) Komisi IV DPRD Tabanan menggelar rapat dengan Dinas Pendidikan Tabanan. Rapat tersebut membahas sejumlah masalah, yang paling disoroti adalah mendorong Pemkab Tabanan segera membuka pembelajaran tatap muka (PTM). Namun di sisi lain sebanyak 4.895 guru belum tuntas divaksin, sementara pusat menargetkan guru harus divaksin sampai akhir Mei 2021.
Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Gusti Komang Wastana. Selain Dinas Pendidikan, rapat kerja tersebut mengundang Musyarawah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SD dan SMP, Klinik Pendidikan Tabanan, Dewan Pendidikan dan Koordinator Kelompok Kerja Kepala Sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan I Nyoman Putra mengatakan sesuai dengan SKB 4 Menteri PTM mulai digelar awal Juli 2021. Hanya saja untuk di Tabanan bisa saja digelar mendahului asalkan sudah ada ijin dari pimpinan. Serta guru yang ada di Tabanan sudah tervaksin.
"Kami juga berharap, Komisi IV ikut mendorong guru diprioritaskan vaksin. Karena ada imbauan, sekolah yang gurunya sudah divaksin secara bertahap diupayakan melaksanakan PTM secara terbatas," ujarnya.
Menurutnya data guru yang sudah disetorkan ke Dinas Kesehatan untuk divaksin sebanyak 4.895 orang. Pihaknya belum bisa menyebut berapa persen guru yang sudah divaksin. Karena tak menutup kemungkinan dari jumlah tersebut sudah ada divaksin melalui program yang ada di desa.
"Intinya sesuai dengan perintah SKB 4 Menteri pemerintah mendorong guru akhir Mei 2021 sudah divaksin," jelas Nyoman Putra.
Dia menyebutkan sebagai langkah kesiapan, ketika Pemkab Tabanan sudah siap mengelar PTM, Dinas Pendidikan akan melakukan simulai. Simulasi ini menggambarkan bagaimana proses pembelajaran, gambaran pelaksanaan protokol kesehatan dan lain-lain.
"Yang jelas ketika PTM ini dibuka siswa yang masuk kelas hanya 50 persen. Dengan rincian siswa SMP 18 siswa, SD 15 siswa dan siswa TK 5 orang di masing-masing kelas," tegasnya.
Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD Tabanan Gusti Komang Wastana menegaskan PTM memang harus segera dibuka. Sejalan dengan itu segala persiapan harus dilakukan. Salah satunya dewan segera memanggil Dinas Pendidikan untuk memprioritaskan guru divaksin.
"Segera kita akan koordinasikan, kapan seharusnya guru bisa vaksin. Kalau memang vaksin kurang harus sering berkoordinasi," katanya.
Tak hanya itu Pemerintah Provinsi Bali juga segera melakukan koordinasi ke pusat agar vaksin bisa ditambah ke kabupaten. Sebab PTM ini penting dilakukan karena selama ini, pembelajaran jarak jauh tidak memberikan hasil pembelajaran yang maksimal khususnya kelas rendah.
tyle="margin-bottom: 15px;">"Jadi harus segera mungkin PTM dipercepat. Untuk itu kami rapat kerja dengan Dinas Pendidikan, sedangkan kabupaten lain sudah melakukan PTM," tegasnya.
Selain mendorong digelar nya PTM, Dewan juga menyoroti tentang pemeratan guru di Tabanan. Hingga saat ini Dewan belum menerima data rincian guru apa saja yang kurang.
"Pemerataan guru ini selalu menjadi permasalahan yang berulang kali. Setiap rapat, ini saja yang dibahas. Untuk itu kepada dinas pendidikan saya harapkan data segera diberikan ke Dewan tujuanya untuk ikut bekerjamsa menempatkan guru dengan baik. Contohnya di Kecamatan Baturiti banyak sekolah yang belum kebagian guru secara merata," tandas politisi asal Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan ini.