Beritabali.com, NTB.
Warga lain, Deno yang merupakan Ketua Karang Taruna Santi berharap, pemerintah segera perbaiki
drainase di areal persawahan. Jika kondisi ini berlarut dikhawatirkan akan muncul konflik antar warga.
Secara terpisah Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bima, Nazamudin menyebutkan, banjir terus merendam pemukiman warga selama delapan hari berturut-turut.
"Delapan hari berturut-turut, kondisinya begini terus, " ungkapnya, Minggu (28/11).
Sejak hujan awal November lalu, banjir sudah sering meluap. Namun 8 hari terakhir, diguyur hujan 1 jam, sejumlah sun
gai meluap.
Beberapa kelurahan yang terdampak yakni, Kelurahan Jatibaru Timur, Jati baru Barat, Melayu, Penatoi, Ule, Penaraga, Santi, Nae dan Kelurahan Sarae.
"Yang paling parah di Jatibaru Barat dan Timur. Hujan sedikit saja, meski dengan intensitas sedang, air langsung meluap dan banjir," kata Nazamudin.
Tentang jumlah kerugian Nazamudin mengaku pihaknya belum mendata dan menghitung. Namun yang terpantau, selain kawasan pemukiman, juga ada lahan pertanian yang terendam.
Khusus untuk wilayah Jatibaru, saat ini kata Nazamudin, Tim Reaksi Cepat (TRC) dari lintas OPD, sedang menyiapkan skenario untuk mengungsikan warga yang setiap hari terendam banjir.
"Dalam perencanaan dan proses persiapan, untuk mengungsikan warga yang setiap hari berhadapan dengan banjir ini. Kita ingin, tidak ada yang menjadi korban," harapnya.
Penulis : Ni Luh Sulastri
Editor : I Komang Robby Patria