Beritabali.com, DENPASAR.
Sementara itu, Prof. Dr. Hj. Sedarmayanti, M. Pd., APU menyampaikan materi tentang Komunikasi Pariwisata Dalam Era Digital dan Masyarakat 5.0. Ia menyebut, Komunikasi pariwisata adalah suatu aktivitas manusia dalam menyampaikan informasi tentang perjalanan ke suatu daerah maupun objek wisata yang akan dikunjungi wisatawan sambil menikmati perjalanan dari suatu objek wisata ke objek wisata lain, agar wisatawan tertarik.
“Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi memudahkan para wisatawan untuk mengetahui lebih mudah tentang tempat-tempat wisata yang ada sekalipun di daerah terpencil sekalipun,&rdquo
; ujarnya.
Dr. Dra. Ida Ayu Tary Puspa, S.Ag.,M.Par menyampaikan soal kampanye pariwisata di era new normal. Ia menjelaskan, mengembangkan pariwisata, peran pemerintah adalah menyediakan infrastuktur (tidak hanya dalam bentuk fisik), memperluas berbagai bentuk fasilitas, kegiatan koordinasi antara aparatur pemerintah dengan pihak swasta.
“Selain itu penting untuk pengaturan dan promosi umum ke daerah lain maupun ke luar negeri,” ujarnya.
Tary Puspa juga menilai, perjalanan wisata di dalam negeri sendiri akan lebih dominan di sepanjang tahun 2022. Staycation akan tetap populer. Wisata ke destinasi yang tidak terlalu jauh dari wilayah domisili tetap menjadi pertimbangan utama.
“Tagar #DiIndonesiaSaja terus dikumandangkan. Indonesia kini ikut mempromosikan 5 DSP (Destinasi Super Prioritas), yakni Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, Likupang, dan Mandalika,” terangnya.
Penulis : Kontributor Tabanan
Editor : I Komang Robby Patria