Beritabali.com, TABANAN.
"Untuk sekolah yang yang ada formasi tapi belum ada pelamarnya memang ada. Presentasenya tidak besar tapi sangat perlu diperhatikan untuk optimalisasi penyerapan formasi itu agar harapan kita semua bisa terisi," kata Putra.
Dia melanjutkan, pada seleksi tahap I kemarin banyak pelamar yang sudah memenuhi passing grade namun ternyata di sekolah tersebut banyak pelamar dan su
dah ada guru induknya. Sebaliknya, juga ada kondisi dimana di tempat yang ada formasinya justru tidak ada pelamar.
"Tapi sesuai ketentuan, yang diprioritaskan untuk lulus adalah guru honor yang mengajar di sekolah tersebut," jelasnya.
Mantan Kabag Umum Setwan Tabanan ini melanjutkan, berbekal pengalaman di tahap I sebelumnya tersebut tentunya menjadi modal pengalaman mekanismenya tersebut. Termasuk juga mengetahui peluang besar yang tersedia di sekolah mana yang masih kosong pelamar. Para guru pelamar bisa mendaftarkan diri di sekolah tersebut.
"Kalau tetap sekolah tersebut kosong pelamar ya akan tetap kosong. Tapi kita akan melihat dulu seperti apa kebijalan selanjtnya karena dinamisnya sangat tinggi. Namun kita tidak henti untuk mensosialisasikan semua guru dan sekolah agar tidaak sampai terjadi kekosongan pelamar. Intinya liriklah sekolah yang tidak ada pendaftarnta, apalagi pada kelulusan mana sudah jelas datanya," ujarnya.
Kemudian, kata dia, di tahap II ini akan dibuka empat kriteria yang bisa melamar. Diantaranya dibuka untuk guru swasta yang masuk Dapodik, Sarjana pendidkkan yang memiliki Serdik.
Penulis : Berita Advertorial
Editor : I Komang Robby Patria