Beritabali.com, DENPASAR.
Ia juga menyampaikan banyak media tidak benar memproduksi konten dengan hak cipta, judul bombastis, hoaks, tidak pernah menguji informasi dan tidak sesuai kode etik. Banyak stakeholder harus melihat ini, bahwa bagaimana konten dihasilkan.
Dalam kesempatan itu ia menyebutkan situasinya memprihatinkan. Sebab di sejumlah daerah ada laporan pemda memberi kerja sama bukan berdasarkan kualitas, hanya berdasarkan kedekatan.
le="margin-bottom: 15px;">"Ini yang melatarbelakangi. Untuk memberi konten yang baik, mesti didukung pendapatan yang bagus. Pengeluarannya, poin-poin bagus, kedepannya membuat institusi atau lembaga yang bisa menjembatani," tandasnya.