Beritabali.com, NTB. Pekerja dan pelaku usaha lokal di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat memiliki sejumlah produk usaha yang kini diminati di pasar nasional.
Produk usaha tersebut mulai dari kerajinan dompet dan tas dari kulit ikan Pari, kemudian minyak Hiu, kerajinan gerabah, kerupuk kulit ikan Hiu, poteng ambon, terasi bahkan minyak jeleng dari kelapa.
Adalah Masroni pemilik dari UD Sarimaya asal Kabupaten. Lombok Timur, menceritakan produk favorifnya adalah mengolah hati ikan hiu menjadi minyak hiu. Membuat kerajinan kulit hiu dan keripik kulit hiu.
UD Sarimaya yang usahanya dirintis sejak 1996, diceritakan Masroni kepada Kepala Dinas Nakertrans Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH saat dialog, usai membuka Pelatihan Peningkatan Produktivitas di Kantor Disnakertrans Lombok Timur, Senin (11/10/2021). Ia juga menjual makanan beku dari olahan ikan dan konveksi.
“Hiu diambil dari 3.000 meter permukaan laut, hati hiu dijemur selama 2 hari agar mencair menjadi minyak. Kemudian disaring lalu diproses menjadi kapsul," jelas Masroni, usai kegiatan Pelatihan Peningkatan Produktivitas di Kantor Disnakertrans Lombok Timur, Senin (11/10).
Masroni menyampaikan omzet usahanya mencapai Rp 100 juta/tahun untuk semua produk. Selain diolah menjadi kapsul, permintaan minyak curah juga ada peminatnya. Kerajinan kulit dan minyak ikan hiu tersebut dipasarkan sampai ke luar NTB, salah satunya Jakarta.
Harga minyak curah hiu dibandrol Rp 600 ribu - Rp 1 juta/1 liter dan harga kapsul hiu berkisar Rp. 50 ribu/50 buah. Jika Masroni prioritas dengan minyak dan keripik hiunya, berbeda dengan ibu Aini. Pemilik UD Cahaya yang berdiri sejak 40 tahun lalu, karena usaha ini turun menurun dari keluarga.