Beritabali.com, JEMBRANA.
"Bagi penumpang dokar, harga dipatok sesuai jalur jarak yang ditempuh bahkan tak banyak yang malah asik bernostalgia menggunakan
transportasi dokar ini. Baginya sayang dilewatkan bila tak mengendarai dokar, bahkan bisa menikmati alam saat perjalanan," jelasnya.
Ia juga menjelaskan, untuk pakan dokar harus dirawat dengan baik dari pakan dan mandi kuda. Selain
itu perawatan kondisi dokar juga harus benar-benar layak. Terutama ban dan tali (Lis) untuk mengendalikan jalannya dokar, serta aksesoris kuda.
"Hal utama dalam mengendalikan kendaraan Dokar ini adalah kecermatannya dan mematuhi aturan berlalu lintas. Harapan terhadap pemerintah kelestarian kendaraan Dokar ini jangan hanya dipakai saat pawai atau kepentingan saja," imbuhnya.
Sulastra berharap dokar tetap lestari dan bisa bertahan di ambang kepunahan di tengah kota kecil di Kabupaten Jembrana saat ini. Walau sulit, ia berharap ada solusi yang terbaik bagi para kusir dokar.
"Ironisnya hanya dipergunakan saat ada pawai dan acara
seremonial saja Semoga transportasi ini tidak tergusur zaman. Bahkan tetap bisa lestari serta menjadi ikon pariwisata di Bali Barat," pungkasnya dengan penuh harapan.
Penulis : Kontributor Jembrana
Editor : I Komang Robby Patria