Beritabali.com, TABANAN. Meski pemerintah daerah belum melakukan penganggaran terhadap angkutan siswa atau trans serasi, tapi di sejumlah sekolah angkutan gratis ini tetap beroperasional.
Sejumlah sekolah memilih menggunakan pola pembayaran dengan biaya operasional dibebankan kepada orang tua siswa (Komite Sekolah) yang difasilitasi Dinas Perhubungan (Dishub) Tabanan.
Kepala
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tabanan, I Made Yasa menjelaskan, meski tahun ini anggaran untuk pembiayaan pembelian layanan (operasional Trans Serasi) dari APBD dihentikan sementara, lantaran kegiatan pembelajaran siswa di sekolah belum sepenuhnya stabil, namun sejumlah armada Tran Serasi yang dimiliki masyarakat masih tetap beroperasi melayani antar jemput-siswa. Salah satunya di Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Operasional Trans Serasi di Kecamatan Baturiti menggunakan pola berbeda dari sebelumnya dan itu dilakukan pendekatan oleh Koordinator Trans Serasi wilayah Baturiti ke pihak sekolah.
Perbedaan tersebut khususnya menyangkut pembiayaan operasional, dimana sebelumnya biaya operasional dibebankan kepada pemerintah daerah sehingga siswa bisa memanfaatkan layanan secara gratis, namun kini biaya tersebut dibebankan kepada
komite sekolah dengan nominal mencapai Rp5.000 per siswa per hari untuk layanan antar-jemput.
“Angkutan siswa ini sangat dibutuhkan khususnya bagi siswa yang belum cukup umur membawa kendaraan bermotor,” ujarnya.