Beritabali.com, GIANYAR. Perbekel Temesi, I Ketut Branayoga, meminta pemerintah Gianyar untuk membangun SMP negeri baru. Hal itu supaya siswa di Desa Temesi,
Kecamatan Gianyar, semuanya tertampung saat penerimaan siswa.
“Dulu setelah tiga kali penerimaan siswa baru saya sering kawal dalam penerimaan. Ternyata, banyak tidak diterima. Karena ada mekanisme. Dari prestasi dan lain sebagainya,” ujar Branayoga, Senin (28/3).
Pihaknya juga melihat muncul jumlah siswa baru selain yang terdaftar. Data yang diperoleh perbekel, jumlah kelas mencapai 11. Satu kelas menampung 50 siswa. “Over kapasitas,” jelasnya.
Padahal, di awal penerimaan, jumlah siswa per kelas dijanjikan 30 orang. “Cara penerimaan siswa kami dipersulit dengan alasan macam-macam. Namun di satu sisi mereka over kapasitas. Bagaimana prosedur itu. Kalau dari awal, misalnya per kelas 30 orang, lalu tidak ada penerimaan, kami terima kenyataan itu. Ini ada sebuah jumlah yang signifikan,” jelasnya.
Pihak desa juga tidak tahu, darimana saja siswa yang diterima di
SMPN 3 Gianyar. “Belum jelas dari mana mereka. Ada yang dari luar desa Temesi. Maka kami tuntut, yang ingin sekolah disini bisa diterima,” desaknya.